Sunday, July 28, 2013

GUANTANAMO
Disinilah Bukti Kebiadaban Amerika! 

. . . Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup . . . QS Al Baqarah : 217 



Negara mana yang paling biadab hari ini? Tentu saja Amerika! Kebiadaban mereka sangat mudah dibuktikan secara nyata. Intervensi dan invasi mereka ke negeri-negeri kaum Muslimin telah memporak-porandakan peradaban Islam. Serangan Militer Amerika Serikat dan para sekutunya membunuh secara brutal puluhan warga Muslim sipil, termasuk wanita dan anak-anak,. Ini merupakan bukti nyata negeri Barack Obama ini memang musuh sejati umat Islam. 

Tidak hanya perang frontal yang dilakukan Amerika terhadap para musuhnya [baca : ummat Islam], mereka juga melakukan antisipasi represif dengan menekan kekuatan yang berpotensi besar menjadi ancaman Amerika. Itulah ketakutan yang menghantui sepanjang waktu dan membuat para pejabat tinggi negerinya Ramboo ini tak pernah pulas dalam tidurnya. Antisipasi itu sudah mereka buktikan dalam bentuk Penjara Guantanamo di Kuba dan Bagram di Afghanistan



‘Neraka’ Guantanamo itu terletak di sebuah teluk yang menghadap ke laut Karibia. Tepatnya berada di wilayah Kuba, Amerika latin. Kalau kemudian pindah ke tangan Amerika Serikat (AS), itu ada ceritanya tersendiri dan tak cukup dimuat di bulletin ini. Pada 2002, AS membangun penjara di sana, dikhususkan bagi orang-orang yang mereka sebut Enemy Combatants yakni para mujahidin yang dituduh AS sebagai anggota Al-Qaida dan Taliban. Alasan dipilihnya Guantanamo adalah tempat paling aman. Aman dari gangguan Al-Qaida maupun Taliban. Juga gangguan dari para aktivis HAM, sehingga AS bisa berbuat apapun pada para tahanan. 

Beragam Siksaan 

Jangan tanya soal siksaan di Guantanamo. Segala siksaan ada di sini seperti penuturan Omar Deghayes, yang dikutip oleh koran Newsday. Warga Libya ini menuturkan ragam siksaan yang pernah dialaminya, mulai mukanya dilumuri kotoran, disengat listrik, ditelanjangi di suhu yang amat dingin, serta dibiarkan kelaparan selama 40 hari. Tahanan yang dilepas Agustus 2007 dalam keadaan buta itu menjelaskan bahwa penistaan Al-Qur’an adalah hal yang rutin terjadi sebagai terror mental. 



Tidak hanya siksaan fisik, militer AS juga melakukan tekanan psikis dengan berbagai bentuk pelecehan. Selain disiksa dan dipermalukan, para sipir penjara juga memperlakukan mereka tidak ubahnya dengan seekor hewan. New York Times menceritakan kesaksian seorang agen FBI, “Di beberapa kesempatan, saya memasuki ruang interogasi seorang tahanan yang dirantai tangan dan kakinya dalam posisi seperti janin. Di sana tak ada kursi, makanan atau air. Kebanyakan mereka sudah kencing atau buang air besar. Dan sudah ditinggalkan di sana untuk 18 atau 24 jam lebih.” 

Bahkan, militer AS juga menggunakan cara licik dengan mengirim wanita seksi untuk melakukan interogasi dan menjatuhkan mental para tahanan muslim. Demikian lansir dokumen rahasia yang bocor ke public milik Associated Press. Tercatat sejak 2008, masih ada 270 tahanan mendekam di penjara Guantanamo, dan tidak diketahui bagaimana nasib mereka hingga kini. 

Bagram,Son of Guantanamo

Bagram adalah sebuah pangkalan udara militer yang dibangun sejak 1976 oleh Uni Soviet, ketika negara itu melakukan invasi ke Afghanistan. Kini, pangkalan yang berjarak 60 km dari Kabul itu menjadi pangkalan militer AS yang di dalamnya juga dibangun kamp penjara sebagai tempat transit menuju Guantanamo. Meskipun dikenal sebagai tempat transit bagi tahanan Guantanamo, tapi untuk urusan penyiksaan tahanan, kebiadabannya tidak kalah dengan Guantanamo. Karena itulah banyak yang memberi julukan sebagai “Son of Guantanamo”. 

Muslim yang ditahan tanpa proses persidangan ini mengalami beragam perlakuan keji di luar batas kemanusiaan. Seperti dilansir Guardian tentang kisah memilukan seorang warga Palestina yang tinggal di Jordan, Wisam Abdurrahman Ahmad Ad Dimawi. Selama 40 hari Wisam diancam dengan anjing, ditelanjangi dan dipotret dalam posisi cabul. Nampaknya, melakukan pencabulan seakan-akan sudah menjadi “hoby” bagi militer AS di Bagram. 

Bahkan, beberapa kasus pembunuhan tahanan yang belum terbukti bersalah pun lumrah terjadi disini. Seperti dialami Dilawar 22 tahun, seorang sopir taksi yang juga petani. Warga Afghan ini dibunuh pada Desember 2002 setelah dipukuli dan diikat 4 hari. Setelah “sidang penyiksaan” terakhirnya, ia baru diketahui kaku tidak bernyawa. Seorang saksi menyebutkan, Saat disiksa, Dilawar berulang kali meneriakkan “Allah!” Celakanya, teriakan ini menjadi “barang mainan” serdadu AS. Mereka memukulinya berulang hanya karena ingin mendengarkan Dilawar memekikkan kata “Allah!” Siksaan sadis ini diceritakan oleh Golden Tim dalam tulisan yang berjudul Army Faltered in Investigating Detainee Abuse, diterbitkan The New York Times (22/5/2005). 

Mengenai kekejaman tentara AS, beberapa lembaga kemanusiaan internasional menceritakan bahwa para tahanan sengaja dibuat sengsara jika tidak mengakui tuduhan palsu. Karena itu, sebelum diterbangkan ke Guantanamo para tahanan harus merasakan sel yang amat dingin menusuk-nusuk selama beberapa minggu di Bagram dan tidak diberi ransum. Sejak tahun 2002 ada sekitar 100 tahanan yang mendekam di penjara ini. Dan sampai saat ini diperkirakan jumlah penghuninya meningkat hingga 400 orang. 

Selain di Guantanamo dan Bagram, Hampir di seluruh belahan dunia saat ini, umat Islam mengalami penindasan. Di Palestina, Checnya, Cina (muslim Uighur), Afghanistan, Pakistan, Thailand (Pattani), Pilipina (Moro), Iraq dan di negara-negara lainnya, darah umat Islam ditumpahkan musuh Islam yang dikomandoi Amerika dan sekutunya. Di belahan bumi lain, umat Islam termarginalkan. Hak-hak dan kebebasan mereka diabaikan. Tak jarang mereka menerima tindak kekerasan, hanya karena mereka muslim. 

Dulu, di Makkah, pada masa awal dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau sering dianiaya oleh orang-orang musyrik Quraisy. Di antaranya, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang bersujud di Ka’bah, lalu sekelompok orang Quraisy yang diwakili oleh ‘Uqbah bin Abi Mu’aith meletakkan isi perut bangkai onta di punggung beliau. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan kebinasaan bagi mereka bertujuh. Tiga belas tahun kemudian, barulah doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada peristiwa perang Badr dengan binasa dan terbunuhnya ketujuh orang tersebut. 



Maka seorang muslim, tidak boleh merasa lelah dan jenuh dalam berdoa untuk meminta pertolongan kepada Allah Subhaanahu Wata’ala, dan mengharapkan kehancuran dan kebiadaban musuh-musuh Allah Subhaanahu Wata’ala. Karena cepat atau lambat, doa-doa itu akan dikabulkan oleh Allah Azza Wajalla.Wallahu Sami’ Mujib
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,

Peraturan Komentar :
[-] Harap memberi salam terlebih dahulu.
[-] Boleh memberi link, tetapi jangan Link Hidup!
[-] Blog ini Dofollow, Komentar yang bermanfaat.
[-] Dilarang menggunakan kata jorok, meso, dll.

Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.