Tuesday, July 30, 2013

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh


Sebagai seorang wanita tentu sangat identik dengan kecantikan. Namun banyak yang salah dalam memaknainya, mendeskripsikan kecantikan dengan pamer tubuh dan berlenggak lenggok diatas panggung. Semua memamerkan tubuhnya hanya untuk mendapatkan suatu gelar “kehormatan”. Tentu tidak asing di telinga kita ajang bergengsi seperti Miss World. Miss Universe, ataupun produk lokal Putri Indonesia, termasuk Pemilihan Gadis Sampul, Abang dan None serta Gus dan Ning.

Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak, disanalah ajang Miss World rencana akan diadakan. Kita sebagai orang yang mengaku muslim, apakah yang harus kita lakukan? mendukung acara tersebut agar Negara kita terkenal, ataukah menolaknya karena tidak sesuai dengan nilai Agama dan nilai Kultural bangsa ini. Perlulah kita menilik sedikit tentang sejarah dari Miss World.

Sejarah Miss World

Pada sekitar tahun 1951 di Inggris, Eric Morley menggelar kontes kecantikan internasional untuk pertama kali. Kontes ini berawal dari festival lomba yang bernama Festival Bikini Contest, kemudian berganti nama menjadi Miss World. Jadi, Miss World adalah kontes kecantikan termasyhur yang tertua di dunia. Namun beberapa tahun kemudian Eric Morley meninggal sehingga pagelaran tersebut diteruskan istrinya hingga muncul konsep 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (Kepribadian). Konsep 3B ini sebenarnya manipulasi untuk memoles kontes kecantikan agar diterima banyak kalangan, karena saat itu masih banyak pihak menolak kontes tersebut, bahkan hingga sekarang. Penyebabnya tentu saja karena kontes kecantikan dinilai hanya mengekploitasi perempuan. 

Putri Indonesia setali tiga uang dengan Miss World

Pada tahun 1992 Indonesia dengan jumlah muslim terbanyak ikut menyelenggerakan kontes kecantikan nasional. Jika Miss World disponsori oleh sebuah pabrik bikini, maka Puteri Indonsia disponsori oleh pabrik kosmetik. Namun sejak tahun 1997 kontes Puteri Indonesia dilarang Presiden Soeharto karena disalahgunakan penyelenggara. Suasana berubah justru ketika tahun 2000, dalam pemerintahan Gus Dur, kontes Puteri Indonesia kembali diizinkan, namun pemenangnya tidak dikirim ke kontes Miss Universe atau Miss World. Kebijakan ini tetap dipertahankan sewaktu Megawati memimpin negara ini. Sungguh patut disayangkan, setelah SBY berkuasa di Istana Negara, pemenang kontes Puteri Indonesia tidak dilarang, bahkan cenderung didukung untuk mengikuti kontes pamer aurat sejagad.

Mengapa Harus Menolak Miss World?Sebenarnya tidak hanya Miss World yang patut ditolak namun juga acara yang sejenisnya, yang mengeksploitasi perempuan untuk mendapatkan keuntungan duniawi. Berikut ini adalah alasan mengapa kita (baca:muslim) wajib menolak ajang kemaksiatan itu:

1. Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Menutup Aurat dan Menahan Pandangan

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang Mukmin: ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Ahzab: 59)“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’” (QS An Nur: 30-31)
2. Tasyabbuh (Meniru) pada Orang Kafir

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,“Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun memasukinya.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (Muttafaqun ‘Alaihi)3. Simbol Penjajahan atas Budaya Indonesia dan Agama Islam

Dalam The Protocols of The Learned Elders of Zion pasal 13-14, yang dianggap data otentik rencana kaum Yahudi Zionis membentuk Tata Dunia Baru disebutkan, “Kita dirikan sebanyak mungkin tempat pembangkit maksiat. Kita juga perbanyak reklame di koran atau majalah, guna menyeru mereka agar masuk dalam arena kontes Ratu Kecantikan, atau berkedok kesenian dan olahraga. Hiburan semacam itu akan banyak melalaikan mereka dari mengurusi permasalahan kita, yang mungkin akan membuat pertentangan antara kita dan mereka. Apabila dunia telah dikuasai, maka tidak dibenarkan agama-agama selain Yahudi untuk berkembang. Karena kitalah bangsa termulia dan agama Yahudi adalah agama pilihan Allah.”

Kontes kecantikan merupakan salah satu bentuk Westernisasi. Kita masih ingat seorang Puteri Indonesia 2009 asal Aceh yang pernah menyatakan minta izin untuk tidak pakai jilbab kepada ulama AcehNaudzubillah.

4. Menjadikan Perempuan sebagai Komoditas EkonomiDalam pandangan Barat, mereka memandang perempuan dengan pandangan terbuka. Hingga terbuka segala-galanya, pakaiannya, dan auratnya dilihat sebagai simbol keindahan. Padahal inilah simbol kebinatangan. Ideologi kapitalisme telah menjerat perempuan sebagai mahkluk cantik yang dipertontonkan, padahal sungguh (secara tidak sadar) itu adalah simbol penghinaan. Kontes kecantikan menjadikan perempuan dan tubuhnya sebagai barang dagangan di atas panggung, catwalk, majalah, koran, dan televisi. Kecantikan dan tubuh perempuan peserta kontes dijadikan alat promosi industri rating media, industri alat komestik, dan industri fashion.

Dengan ISLAM, ALLAH Memuliakan Wanita

Di muka bumi ini tidak ada agama yang sangat memperhatikan dan mengangkat martabat kaum wanita selain Islam. Di antara penghargaan Islam kepada wanita adalah bahwasanya Islam memerintahkan kepadanya hal-hal yang dapat memelihara, menjaga kehormatannya dan melindunginya dari lisan-lisan murahan, pandangan mata pengkhianat dan tangan-tangan jahat. Maka dari itu, Islam memerintahkan kepadanya berhijab dan menutup aurat, menghindari perbuatan tabarruj (berhias diri untuk umum), menjauh dari perbauran dengan laki-laki yang bukan mahramnya dan dari setiap hal yang dapat menyeret kepada fitnah.

Hadirnya berbagai kontes wanita ini tidak lepas dari peradaban Barat yang menjadikan peran wanita hanya dipandang sebagai pemuas nafsu seksual belaka. Kondisi ini tidak akan terjadi manakala Aturan Islam diterapkan secara kaffah dalam wadah Khilafah Islamiyah. Keberadaan khilafah inilah yang harus diperjuangkan dengan istiqomah karena akan menjadi tameng bagi kaum wanita dan kaum Muslim umumnya dari perusakan dan serangan musuh Islam.

"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2:208). zumh

0 comments:

Post a Comment

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,

Peraturan Komentar :
[-] Harap memberi salam terlebih dahulu.
[-] Boleh memberi link, tetapi jangan Link Hidup!
[-] Blog ini Dofollow, Komentar yang bermanfaat.
[-] Dilarang menggunakan kata jorok, meso, dll.

Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.